NPM : 1A213310
kelas : 3EA28
Matakuliah : Tugas Perilaku Konsumen
PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga dalam Perilaku Konsumen
Ada
 banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses 
pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang, antara lain 
keluarga dan rumah tangga. Saat ini keberadaan keluarga dan rumah tangga
 sangat berpengaruh terhada pola hidup dan prilaku konsumsi seseorang. 
Hal ini didasari pada gaya hidup keluarga maupun rumah tangga itu 
sendiri. Semakin tinggi derajat keluarga, semakin tinggi juga kebutuhan 
hidup. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting terhadap masyarakat. Di
 dalam keluarga dan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap pembelian 
konsumen, karena kebutuhan keluarga dan rumah tangga sangat banyak. 
Secara
 ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari 
dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi 
yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, 
baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit 
rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap 
pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga 
untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. Rumah 
tangga berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua 
orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit 
perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan
 oleh organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.
Keluarga
 sebagai suatu lingkup paling dekat dengan konsumen “keluarga” merupakan
 pengaruh paling kuat pada si konsumen dalam memilih suatu produk. 
Mengapa demikian, pertama adalah keluarga sebagai sumber orientasi yang 
terdiri dari keluarga. Kedua adalah keluarga sebagai sumber keturunan. 
Jadi keluarga ada hubungannya dalam mempengaruhi prilaku konsumen. Dalam
 kehidupan rumah tangga situasi dari keadaan di dalamnya menjadikan 
patokan dari konsumen sebagai pembeli, dimana tindakan itu terjadi 
karena pembentukan sebuah emosional, yaitu terbentuknya suatu 
keprobadian dan gaya hidup dalam diri si konsumen tersebut. Dengan kata 
lain pembetukan suatu imej seseorang dalam pembentukan kepribadian 
dipengaruhi oleh lingkunga sekitar yaiut kelurga,teman, dan sekitar yang
 berpengaruh besar dalam perilaku konsumen
Studi
 tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi 
adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen.
 Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan, yaitu :
1.    Banyak
 produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebgai unit keluarga. 
Contoh : jika pasangan baru membeli rumah barangkali mereka akan 
melibatkan anak, orang tua, nenek dan keluarga besar.
2.    Ketika
 pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu 
bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam 
keluarganya. Contoh : pengaruh remaja mungkin pula besar sekali pada 
pembelian pakaian orang tua.
Pengaruh
 rumah tangga dan konsumen terhadap prilaku konsumen itu sendiri 
disebabkan oleh banyak hal yang memungkinkan terjadi atau tidaknya suatu
 keputusan pembelian dari konsumen terhadap suatu produk tertentu.
Variabel yang Mempengaruhi Sosiologi Keluarga dan Rumah Tangga 
Pemasar
 dapat memahami keluarga dan keputusan rumah tangga yang lebih baik 
dengan memeriksa dimensi sosiologis tentang bagaimana keluarga membuat 
keputusan konsumen. Tiga variabel sosiologis yang membantu menjelaskan bagaimana fungsi keluarga meliputi kohesi, adaptasi, dan komunikasi.
Ø Kohesi adalah ikatan emosional antara anggota keluarga. Itu mengukur seberapa dekat satu sama lain merasa anggota keluarga pada tingkat emosional. Kohesi mencerminkan rasa keterhubungan atau keterpisahan dari anggota keluarga lainnya.
Ø Adaptasi mengukur
 kemampuan sebuah keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, 
hubungan peran, dan aturan hubungan dalam respon terhadap stres 
situasional dan perkembangan. Tingkat adaptasi menunjukkan seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh situasi berubah.
Ø Komunikasi adalah dimensi memfasilitasi, penting untuk gerakan pada dua dimensi lainnya. Keterampilan
 komunikasi positif (seperti empati, mendengarkan reflektif, komentar 
mendukung) memungkinkan anggota keluarga untuk berbagi kebutuhan mereka 
berubah karena mereka berhubungan dengan kohesi dan kemampuan 
beradaptasi. Keterampilan
 komunikasi negatif (seperti pesan ganda, ganda mengikat, kritik) 
meminimalkan kemampuan untuk berbagi perasaan, sehingga membatasi 
gerakan dalam dimensi kohesi dan kemampuan beradaptasi. Memahami apakah keluarga anggota puas dengan pembelian keluarga membutuhkan komunikasi dalam keluarga. Untuk
 menentukan bagaimana keluarga membuat keputusan pembelian dan bagaimana
 keluarga mempengaruhi perilaku pembelian masa depan anggotanya, hal ini
 berguna untuk memahami fungsi yang disediakan dan peran yang dimainkan 
oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka.
Peran Perilaku 
Keluarga
 dan kelompok lain menunjukkan apa yang disebut sosiolog Talcott Parsons
 sebagai perilaku peran instrumental dan ekspresif. 
Ø  Peran instrumental, juga
 dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan keuangan, 
kinerja, dan fungsi lainnya yang dilakukan oleh anggota kelompok. 
Ø Peran Ekspresif melibatkan
 pendukung anggota keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan
 dan mengekspresikan kebutuhan keluarga estetika atau emosional, 
termasuk norma-norma keluarga menegakkan. 
Sumber :http://rusliana202.blogspot.com/2013/10/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar